Jokowi Berhasil Rayu Korea Selatan Untuk Kembangkan Teknologi Daur Ulang Air Limbah Di IKN Agar Dapat Diminum Langsung


 KOREA SELATAN- Akan banyak dilibatkan dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN. Nantinya, air limbah atau air mentah di IKN bisa langsung diminum.

Teknologi canggih itu dipastikan sendiri oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat melakukan kunjungan ke Korea Selatan bersama Presiden Jokowi pada Kamis (28/7/2022) lalu.

Dalam kunjungan itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono melakukan pertemuan dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Agraria, Infrastruktur dan Transportasi (MOLIT) Korea Selatan.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menegaskan adanya sejumlah kerja sama konkrit yang telah dan akan dilakukan antara kedua negara.

Diantaranya pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Karian di Banten dan feasibility study untuk Semarang Smart Water System.

Dalam kunjungan kerja Presiden Jokowi kali ini, telah dibahas dan disepakati empat bentuk kerja sama konkrit khususnya terkait dukungan pengembangan Ibu Kota Nusantara.

“Pertama, Korea Selatan akan membantu pembangunan instalasi pemurnian air dengan kapasitas 300 liter/detik,” ujar Basuki.

Kata Basuki, ia sudah melihat Hwaseong Water Purification Plant.

Menurutnya teknologi itu adalah the best available technology yang sudah diaplikasikan oleh Korea Selatan sehingga siap minum.

“Sangat reliable karena proses pengolahan akhirnya dilakukan dengan metoda ozonisasi,” ungkap Basuki.

Kerja sama kedua yang sudah disepakati adalah pembangunan instalasi pengolahan limbah cair untuk IKN Nusantara.

Kerjasama ketiga, pembangunan smart village di IKN nusantara yang direncanakan dibangun pada 2023 dengan dukungan dari Korea Selatan.

Terakhir, akan dibangun immerse tunnel seperti di Geoje, Busan, untuk menghubungkan IKN Nusantara dengan Kota Balikpapan yang sesuai dengan konsep forest city.

“Kita ingin melindungi bekantan, fauna dan flora endemik lainnya yang ada di sekitar Teluk Balikpapan,” jelas Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Maka dari itu kata Basuki, ia tidak akan membangun jembatan yang secara fisik mengubah morfologi lingkungan.

Melainkan pemerintah akan mencoba bangun immerse tunnel.

“Saat ini sedang dikerjakan feasibility study an basic design nya sehingga bisa kita mulai pembangunannya pada 2023,” tutup Menteri Basuki.

No comments

Powered by Blogger.