Jokowi Minta Transfer Teknologi Bangun Desa Cerdas Modern Di Indonesia, Kerjasama Dengan Korsel


PRESIDEN JOKOWI- Dan jajaran Menteri rampung menjalani kunjungan kerja luar negeri ke tiga negara setelah bertolak dari Seoul, Korea Selatan, ke Jakarta, Jumat, 29 Juli 2022.

Sepulang dari Korea Selatan (Korsel), Jokowi membawa beberapa oleh-oleh untuk pembangunan infrastruktur dalam negeri.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan ada empat bentuk kerja sama konkrit terkait dukungan pengembangan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Melalui kerja sama ini, impian smart village untuk IKN bukan lagi khayalan. Dilansir dari situs resmi Sekretariat Kabinet, Menteri PUPR menyatakan Korea Selatan akan memberi hibah dalam aspek sebagai berikut:

- Pembangunan instalasi pemurnian air.

- Pengolahan limbah cair.

- Pembangunan smart village di IKN.

- Pembangunan immerse tunnel sesuai konsep forest city.

Indonesia melalui Kementerian PUPR dan Korea Selatan melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Agraria, Infrastruktur, dan Transportasi (MOLIT) diketahui telah mengadakan sejumlah kerja sama konkrit sebelumnya.

Kerja sama mendatang yang menjadikan IKN sebagai fokus utama dipastikan akan membuat hubungan kedua negara makin rekat.

Bentuk kerja sama konkret Indonesia-Korea Selatan misalnya pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Karian di Banten untuk penyediaan air baku di Jakarta bagian Barat, termasuk pembangunan water treatment plan dan jaringan distribusinya.

Selain itu, dilakukan juga feasibility study untuk Semarang Smart Water System.

Soal hibah pembangunan instalasi pemurnian air oleh Korea Selatan di IKN, Korea Selatan dinilai telah berpengalaman membangun Hwaseong Water Purification Plant.

Menurut Menteri PUPR teknologi yang sudah diaplikasikan Korea Selatan tersebut sangat dapat diandalkan sebab menggunakan metoda ozonisasi.

Selain itu, soal smart village, Menteri PUPR menyatakan bahwa tahun 2019 lalu ia dan Presiden telah mengunjungi Busan Eco Delta Smart City and Smart Village sekaligus mengamati progresnya setelah tiga tahun.

Ia menjelaskan ada smart village yang sudah dibangun sebanyak 86 rumah dan dihuni 400 orang. Hingga kini sudah ada 41 jenis teknologi canggih terimplementasi di smart village tersebut.

Rencananya, IKN akan mengikuti skema smart village yang terdiri dari 100 unit rumah sebagai proyek percontohan. Tahun 2023 menjadi awal pembangunan proyek ini atas dukungan Korea Selatan.

Selain itu, konsep smart village impian pemerintah akan berpadu dengan immerse. Tunnel berkonsep forest city.

Menteri PUPR mengaku ingin melindungi flora dan fauna endemik di sekitar Teluk Balikpapan.

Itu mengapa pembangunan jembatan harus menggunakan konsep forest city seperti immerse tunnel di Geoje, Busan. Ia menyebut proses pembangunannya kemungkinan bisa dimulai pada 2023.

No comments

Powered by Blogger.