Upaya Jokowi Selesaikan Proyek Kerjasama Jet Canggih KF-21 Di Korsel


 KOREA SELATAN- Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dijadwalkan berkunjung ke Korea Selatan hari ini Kamis (28/7/2022). Dalam kunjungan ini, Jokowi akan bertemu dengan Presiden Yoon Suk Yeol dan membahas sejumlah rencana kerja sama, termasuk soal proyek jet tempur siluman KF-21/KF-X.

Kedatangan Jokowi tampaknya diharapkan Korsel tercapai 'deal' alias kesepakatan terkait masalah jatah patungan RI yang batal dibayarkan sesuai kesepakatan awal.

Jet buatan Industri Luar Angkasa Korea (KAI) ini menarik perhatian dunia setelah berhasil melakukan uji coba pertamanya pada pekan lalu. Jet ini termasuk dalam kelompok jet tempur generasi 4,5.

Sebagaimana diberitakan The Korea Times, penandatanganan antara Indonesia dan Korsel terkait kerja sama produksi jet ini dimulai pada 2010.

"Dalam perjanjian itu, Indonesia memiliki kewajiban sekitar 20 persen dari pembiayaan produksi pesawat tempur ini, sedangkan pembiayaan KAI 20 persen, dan sisanya pemerintah Korsel 60 persen," kata pengamat militer Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia, Beni Sukadis, saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (25/7/2022).

Dalam produksi KF-21, total biaya yang diperlukan sebanyak 8,8 triliun won (Rp100 triliun). Indonesia sendiri bertanggung jawab atas 1,7 triliun won (Rp19 triliun) biaya produksi jet ini.

Namun pada 2020, tim teknisi Indonesia yang sempat dikerahkan ke Korsel untuk pengembangan jet itu pulang ke RI. Kepulangan ini terjadi kala Indonesia berhenti membayar cicilan atas biaya produksi jet itu.

Sebagaimana diberitakan Yonhap, Indonesia kala itu baru membayar 227,2 miliar won (Rp2,5 triliun), dengan dana yang terlambat dibayarkan sekitar 700 miliar won (Rp8 triliun). Indonesia menyampaikan keterlambatan pembayaran itu terjadi karena alasan finansial.

Melihat situasi tersebut, beredar kabar bahwa Indonesia berencana mundur dari kesepakatan pengembangan KF-21.

"Pemerintah Indonesia kembali menegaskan komitmen mereka untuk pengembangan gabungan KF-21/IF-X, pun bekerja sama agar teknisi mereka bisa kembali ke Korea Selatan," demikian pernyataan badan itu pada Agustus lalu.

Selain itu, Korsel menggratiskan Indonesia dari pengenaan pajak pertambahan nilai (PPN) untuk proyek KF-21. Dengan kebijakan tersebut, RI bisa mendapatkan korting sampai dengan US$84,85 juta atau Rp1,20 triliun.

Lewat kebijakan ini, Indonesia hanya harus membayar 1,6 triliun won (US$1,35 miliar) atau Rp19,2 triliun dari total biaya proyek KF-21.

Melihat tunggakan dana RI dan lika-liku pembayaran atas tanggung jawab itu, kunjungan Presiden Joko Widodo diharapkan mampu membawa penyelesaian atas isu tersebut.

"Isu pembayaran (jet KF-21) diprediksi akan dibicarakan dalam pertemuan itu," kata seorang pejabat senior dari kantor kepresidenan, dikutip dari The Korea Times.

Seorang pejabat pertahanan juga berharap kunjungan Jokowi ke Korsel dapat membantu mengembalikan berjalannya kesepakatan jet tempur ini.

"Saya berharap kunjungan Jokowi dapat membawa hasil positif bagi program KF-X," ujar pejabat itu.

No comments

Powered by Blogger.