JOKOWI GRATISKAN PERAWATAN GAGAL GINJAL AKUT

  

JAKARTA- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar kementerian dan instansi terkait mengutamakan keselamatan masyarakat menyusul semakin bertambahnya kasus gangguan ginjal akut pada anak.

Jokowi pun meminta jajarannya tidak menganggap penyakit tersebut sebagai persoalan kecil.

"Utamakan keselamatan masyarakat. Jangan menganggap ini masalah kecil. Ini adalah masalah besar," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas internal yang membahas gagal ginjal akut pada anak di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat pada Senin (24/10/2022).

Terkait kondisi seperti itu, Jokowi mengumumkan kebijakan untuk menggratiskan perawatan bagi para pasien gagal ginjal akut anak.

Jokowi memerintahkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk menyiapkan fasilits kesehatan untuk kasus ini. Ia juga ingin Kemenkes menyediakan seluruh obat yang diperlukan. Dia menyebut penanganan harus diberikan dengan baik.

"Siapkan pelayanan kesehatan untuk masalah ini, siapkan pengadaan obat-obatan yang dapat mengatasi, menangani gagal ginjal ini, dan saya minta diberikan pengobatan gratis pada pasien-pasien yang dirawat. Saya kira ini penting sekali," ucapnya.

Pemerintah menyatakan ada 245 kasus gagal ginjal akut dengan mayoritas pasien anak-anak. Sebanyak 141 orang meninggal dunia karena penyakit ini.

"Dan kalau melihat data hingga 23 Oktober 2022 tercatat sudah 245 kasus di 26 provinsi. Untuk itu saya ingin kita semuanya memberikan perhatian bersama," kata Jokowi.

Jokowi pun lantas menyinggung soal obat-obatan yang diduga menjadi penyebab gangguan ginjal akut pada anak.

Mantan Walikota Solo itu mengaku mendapat laporan bahwa penyebabnya adalah tingginya cemaran bahan pelarut di atas ambang batas yang sudah ditetapkan.

Pemerintah menyatakan penyakit ini berkaitan dengan cemaran etilen glikol dan dietilen glikol pada obat sirop. BPOM akan menyeret dua produsen obat ke jalur pidana karena kasus ini.

Oleh karenanya Jokowi telah meminta kepada Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin agar menghentikan peredaran obat-obatan yang diduga menjadi penyebab gagal ginjal akut.

Nantinya investigasi dilakukan secara menyeluruh oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kepada seluruh obat sirup yang menggunakan bahan baku pelarut.

"Meskipun masih diduga, dihentikan lebih dulu menunggu investigasi menyeluruh BPOM pada seluruh obat sirop yang menggunakan bahan pelarut, dilakukan secara terbuka, transparan, dan juga hati-hati dan juga objektif," ucapnya.

Selain itu, Jokowi pun memerintahkan BPOM menarik semua obat-obatan pemicu gagal ginjal akut. Dia juga meminta BPOM membeberkan daftar obat berbahaya.

"BPOM segera tarik dan hentikan peredaran obat sirop yang betul-betul terbukti mengandung bahan obat penyebab gangguan ginjal tersebut dan saya kira akan lebih bagus lagi kalau diumumkan diinformasikan secara luas mengenai nama produknya," tuturnya.

"Faktor risiko penyebab kasus gagal ginjal baik dari sumber-sumber obat-obatan maupun potensi penyebab lainnya harus kita pastikan uji klinis dilakukan sehingga kita bisa memastikan apa yang menjadi penyebab gagal ginjal terutama pada anak," ujar Jokowi.

No comments

Powered by Blogger.