TAHUN DEPAN JOKOWI AKAN MENGAJAK PARA INVESTOR KELILING IKN



JAKARTA- Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal mengajak para investor keliling Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara pada 2023 untuk melihat kavling bangunan.

Hal itu diungkapkan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono usai menghadiri Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi V DPR RI, Senin (28/11/2022).

Saat ini, pembangunan IKN memang berfokus pada Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) alias kawasan 1A. Namun, Basuki mengklaim sudah banyak investor yang melirik pembangunan di kawasan 1B dan 1C.

"Jadi kita akan segera melakukan pekerjaan pembukaan jalan dan land development, kavling-kavling. Saya rencanakan kita kerjakan pada kuartal I (2023), sekarang sudah mulai tender. Januari mungkin sudah tanda tangan kontrak dan mulai kerja, sehingga nanti kuartal III Bapak Presiden sudah bisa membawa investor, sudah ditunjukkan tempatnya," katanya kepada wartawan.

Menurutnya, peningkatan minat investor terjadi setelah market sounding oleh Jokowi pada 18 Oktober 2022 lalu. Basuki menjelaskan calon investor tersebut kebanyakan dari dalam negeri, tapi ada juga investor asing.

Sebelumnya, Basuki menjelaskan dalam Raker bersama Komisi V DPR RI bahwa pihaknya sudah meminta dana tambahan Rp12,7 triliun untuk mempercepat pembangunan IKN Nusantara.

"Kami telah mengirimkan surat ke Menteri Keuangan Nomor KU 0101-Mn/2210 perihal usulan kebutuhan anggaran percepatan pembangunan IKN pada 2023 sebesar Rp12,7 triliun," imbuh Basuki dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi V DPR RI, Senin (28/11/2022).

Basuki merinci dana tersebut bakal digunakan untuk percepatan pembangunan jalan hingga hunian untuk ASN dan TNI-Polri di IKN. Di antaranya Rp9,4 triliun digelontorkan khusus untuk pembangunan hunian tersebut.

Jokowi meminta jajarannya untuk mengawal percepatan berbagai komitmen investasi pada saat pertemuan di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 lalu agar bisa terealisasi di lapangan. Jokowi mengingatkan agar jangan sampai komitmen yang sudah ada tidak bisa terealisasi. "Saya melihat saat di bali, di G20, energi positifnya kelihatan sekali. Oleh sebab itu, jangan sampai komitmen investasi yang sudah ada ini tak bisa terealisasi di lapangan," ujar Jokowi saat memimpin rapat terbatas tentang evaluasi pelaksanaan KTT G20 yang digelar di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (28/11/2022).

Sejumlah komitmen investasi tersebut antara lain komitmen dari pemerintah Amerika Serikat (AS) melalui skema Partnership for Global Infrastructure Investment sebesar 600 miliar dollar AS.

Kemudian, 20 miliar dollar AS untuk pengembangan kendaraan listrik berbasis fosil melalui Just Energy Transition Partnership.

Di samping itu, ada juga komitmen investasi dari Jepang, Inggris, dan Korea Selatan untuk MRT Jakarta, serta kerja sama dengan Turki untuk pembangunan jalan tol Trans-Sumatra dan lain-lainnya.

"Saya melihat ini banyak sekali, oleh sebab itu perlu segera ada task force khusus misalnya yang Amerika siapa, yang UAE siapa, yang Korea siapa, yang Jepang siapa, semuanya yang China siapa, sehingga semuanya bisa secara detail menindaklanjuti apa yang menjadi kesepakatan kita di Bali," kata Jokowi.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga meminta agar segera dibentuk gugus tugas atau task force untuk menindaklanjuti berbagai kesepakatan yang telah dicapai dalam KTT G20.

Kepala Negara memerinci, setidaknya terdapat 226 proyek yang bersifat multilateral dengan nilai mencapai 238 miliar dollar AS.

Kemudian, ada 140 proyek yang bersifat bilateral dengan nilai 71,4 miliar dollar AS yang perlu segera ditindaklanjuti.

"Ini harus dipastikan bahwa semua proyek program dan inisiatif ini segera dapat dieksekusi dengan cepat," kata Jokowi.

No comments

Powered by Blogger.