BATAL MAIN DI INDONESIA BUKAN KARENA GANJAR, NAMUN MOSAD BERI FIFA WARNING..!!



Pegiat Media Sosial Denny Siregar meyakini bahwa pembatalan FIFA terhadap ajang Piala Dunia U-20 di Indonesia bukan karena Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali I Wayan koster.

Ia meyakini bahwa The Federation Internationale de Football Association (FIFA) memang sudah memikirkan sejak awal terkait pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia. Denny Siregar juga meyakini bahwa pembatalan ini tak ada kaitannya dengan kader-kader PDI Perjuangan yang lain.

"Percaya deh, ini gada hubungannya ma GP, Koster atau PDIP. FIFA dan Israel yg memutuskan sejak awal ketika melihat tidak kondusifnya situasi ketika timnya hrs main disini. Intelijen Israel jg pst sudah punya warning. Keputusan FIFA adalah krn warning itu, bukan krn penolakan," cuit Denny Siregar di linimasa Twitternya, Kamis (30/3/2023).

Sebelumnya, Ganjar Pranowo dan I Wayan Koster, sepakat menolak kedatangan tim nasional Israel di Indonesia. Hal ini terlepas dari fakta bahwa tim Israel telah lolos kualifikasi untuk Piala Dunia U-20 di Indonesia.

Turnamen tersebut akan digelar di enam provinsi di Indonesia. Keenam provinsi tersebut adalah Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Selatan, Jakarta dan Bali.

Ganjar Pranowo menegaskan penolakan tersebut merupakan komitmen untuk mendukung kemerdekaan Palestina, seperti yang tertuang dalam konstitusi dan sikap Soekarno sebelumnya. Sementara itu, I Wayan Koster menyurati Menteri Pemuda dan Olahraga pada 14 Maret 2023, meskipun sebelumnya mendukung acara tersebut.

Sekadar diketahui, FIFA resmi membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Hal itu diungkapkan FIFA dalam pernyataannya di laman resminya, FIFA.com.

"Menyusul pertemuan hari ini antara Presiden FIFA Gianni Infantino dan Ketua PSSI Erick Thohir, FIFA telah memutuskan, karena keadaan saat ini, untuk mencabut Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023," tulis FIFA dalam situs resminya.

FIFA juga akan segera mengumumkan negara mana yang menjadi tuan rumah pengganti Indonesia. Tak hanya itu, potensi sanksi juga akan diputuskan di tahap berikutnya.

"Tuan rumah baru akan diumumkan sesegera mungkin, dengan tanggal turnamen saat ini tetap tidak berubah. Potensi sanksi terhadap PSSI juga dapat diputuskan pada tahap selanjutnya. FIFA ingin menggarisbawahi bahwa terlepas dari keputusan tersebut, tetap berkomitmen untuk aktif membantu PSSI, bekerja sama erat dan dengan dukungan pemerintahan Presiden Joko Widodo, dalam proses transformasi sepak bola Indonesia pascatragedi yang terjadi pada Oktober 2022," beber sikap federasi sepak bola internasional yang bermarkas di Zurich, Swiss ini.

"Anggota tim FIFA akan terus hadir di Indonesia dalam beberapa bulan mendatang dan akan memberikan bantuan yang diperlukan kepada PSSI, di bawah kepemimpinan Ketua Umum PSSI Erick Thohir. Pertemuan baru antara Presiden FIFA dan Ketua PSSI untuk pembahasan lebih lanjut akan dijadwalkan dalam waktu dekat," beber FIFA.

No comments

Powered by Blogger.